Pedagang Dapat Pengawasan Alat Ukur Takar Dari Pemerintah

author
1 minute, 37 seconds Read

Berjualan atau berdagang dengan benar seperti yang dianjurkan dalam agama nampaknya tidak lagi diindahkan oleh sejumlah oknum pedagang di pasar tradisional Padang Sappa. Praktik kotor berupa merekayasa timbangan maupun takaran dalam bentuk liter ternyata kerap digunakan untuk menipu demi mencari keuntungan yang lebih besar dari pembeli.

Kepala Seksi Metrologi Bidang Perlindungan Konsumen, Daud Rombe dan Kasi Pengawasan Perusahan Barang dan Jasa Dinas Koperindag Luwu, didampingi Camat Ponrang, Hj Nurbecce S.Sos, MSi, Rabu 28 Nopember 2012, melakukan pengawasan alat ukur takar, Timbang dan perlengkapan di Pasar Padang Sappa.

Mereka mendatangi para pedagang di Pasar Padang Sappa yang menjual barang dagangan dengan menggunakan alat ukur berupa liter dan timbangan, mulai dari pedagang atau penjual beras, penjual kopi dan penjual daging juga beberapa penjual lain termasuk penjual ikan asin. Prediksi dari awal jajaran Koperindag Luwu bahwa saat turun pasti akan ditemukan sejumlah alat ukur yang tidak wajar atau direkayasa oleh pihak pedagang terbukti benar, di awali disalah satu sudut pasar bagian depan sebelah utara Pasar Padang Sappa, oleh salah seorang penjual kopi, petugas menemukan takaran liter yang terlihat sudah direkayasa dimana di dasar liter tersebut ditambah ganjalan sehingga memuat kopi bubuk berkurang dari satu liter.

Jika kita lihat ibu ini menjual kopi dengan menyebutnya satu liter dengan harga sekian, tetapi pembeli tidak mengetahui bahwa liternya tidak cukup karena sudah diganjal didasarnya,” ungkap Daud Rombe, dan membuat Camat Ponrang Hj Nurbecce juga ikut tercengang atas praktek culas oleh oknum pedagang tersebut.

Tidak berapa jauh pedagang kopi di pasar Padang Sappa, tim pemeriksa lalu mendatangi seorang pedagang beras dan mengetes timbangan yang digunakan, dan benar saja timbangannya tidak sesuai dengan yang tertera dari jarum jam. “Kami membawa pemberat dengan ukuran 10 Kg dan menaikkan ke alat ukur Timbangan dan ternyata timbangan ibu pedagang beras ini tidak menunjukkan angka 10 Kg,” tutur Daud Rombe, didampingi jajaran dan Camat Ponrang. Sejumlah pedagang di pasar Padang Sappa yang kedapatan liternya maupun timbangannya direkayasa hanya tertunduk diam dan malu karena ketahuan oleh pihak petugas diahadapan para pembeli.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X